BERITABANDUNG.id – Puluhan ribu rumah warga Kabupaten Bandung terendam banjir di akhir bulan ini. Sejumlah langkah pasti diperlukan untuk mengatasi bencana banjir langganan ini.
Sebelumnya, empat kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir sekitar 20 – 150 centimeter, kemarin (25/5). Sekitar 60 ribuan warga menjadi korban banjir dan sebagian kecilnya terpaksa mengungsi.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan ada 80 hektare pemukiman warga terendam dalam bencana banjir kemarin.
“Kita ingin mengontrol secara langsung (Terowongan Nanjung). Kemarin masih ada beberapa tempat yang masih kebanjiran, ada 80 hektare yang tergenang,” ujar Dadang saat meninjau Terowongan Nanjung di Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (26/5/2021).
Sekadar diketahui, Terowongan Nanjung menghabiskan anggaran Rp 317 miliar. Dengan dua terowongan yang berdiameter 8 meter dan panjang 230 meter itu diharapkan mampu mengurangi dampak genangan banjir di Kabupaten Bandung.
Dadang mengatakan, fungsi daripada terowongan Nanjung sudah optimal. Namun, ada beberapa kendala yang menyebabkan air tidak mengalir cepat atau tersendat.
Selain itu, Dadang menyebut bahwa masih ada anak sungai atau daerah sekitaran sungai yang dangkal namun sulit diakses oleh alat berat.
“Kalau saya lihat, fungsi daripada terowongan ini sudah memadai. Tetapi air yang akan masuk ke daerah sini terkendala di jalan, di saluran,” ujar Dadang.
Maka dari itu, dirinya menilai diperlukannya danau retensi atau danau buatan yang menampung air di setiap daerah. Nantinya, danau tersebut berfungsi menampung air agar tidak semuanya mengalir ke Sungai Citarum.
“Kita upayakan bagaimana itu bisa membantu korban kebanjiran. Minimal kita membuat retensi atau danau buatan yang sifatnya lokal atau per spot. Kita upayakan itu, tentunya kita juga meminta pemerintah agar menganggarkan dalam rangka konstruksi dan infrastrukturnya,” ucapnya.
