BERITABANDUNG.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus melakukan kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk media massa. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan journalist class dan media gathering yang digagas OJK Jabar pada 12 -13 Desember 2024 di Kabupaten Subang.
Peserta kegiatan berjumlah 38 orang yang berasal dari perwakilan wartawan media cetak, online, radio dan televisi di kawasan Jabar.
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin OJK Jabar untuk mendiseminasi informasi strategis OJK kepada masyarakat, baik terkait regulasi, kinerja sektor jasa keuangan maupun program peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah menyampaikan beberapa isu strategis terkait kinerja lembaga jasa keuangan di Jabar serta prospek perekonomian Jawa Barat tahun 2025.
“Jawa Barat adalah provinsi dengan potensi ekonomi yang sangat besar. Namun, keberhasilan mengakselerasi perekonomian daerah ini tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor jasa keuangan, pelaku usaha, media massa dan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi Jawa Barat yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Imansyah.
Sebagai rangkaian kegiatan, digelar pula kegiatan journalist class untuk meningkatkan pemahaman wartawan media massa tentang sektor jasa keuangan. Sehingga, berita yang ditulis akurat dan tidak menimbulkan mispersepsi di masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan dan menjaga hubungan baik OJK dengan media massa yang sudah terjalin selama ini, dilaksanakan pula kegiatan media gathering dan capacity building. Pada kegiata itu dihadirkan pembicara peraih The Best Inspiring Motivational Speaker, Parlindungan Marpaung yang menyampaikan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan antara OJK dan media massa.
Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan sinergi dan kolaborasi OJK dengan media massa dapat terus terlaksana dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi OJK. OJK juga mendorong peran aktif media massa sebagai agen literasi keuangan masyarakat.
“Masyarakat yang terliterasi akan mampu menggunakan produk dan layanan jasa keuangan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakat sejahtera akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” pungkas Imansyah. (RadarBandung)