BERITABANDUNG.id – Siapa bilang bekas tambang tidak bisa dimanfaatkan? Destinasi Curug Templek di Kabupaten Bandung ini sekarang malah jadi cantik begini. Sudah pernah ke sini?
Bekas lokasi penambangan batu templek di Cimenyan, Kabupaten Bandung kini malah jadi salah satu destinasi wisata hits bagi warga Bandung.
Berlokasi di kaki Gunung Manglayang, Curug Templek memberikan suasana segar bagi mereka yang baru tiba di lokasi wisata ini. Pengunjung juga akan dibuat takjub ketika melihat tebing-tebing curug yang penuh dengan bebatuan bekas pahatan.
Terlihat dari jauh, nampak bebatuan yang berwarna oranye. Warna tersebut berasal dari air yang datang dari puncak. Pasalnya, air yang datang berwarna kecoklatan apabila turun hujan deras.
Air kecoklatan tersebut datang dari endapan yang dihasilkan oleh penambangan yang berada tidak jauh dari lokasi Curug Templek.
Salah satu pengunjung Puput Anggareni menuturkan bahwa Curug Templek cocok untuk menjadi tempat bersantai. Sembari menghirup udara segar dan melihat pemandangan air yang jatuh dari puncak Curug.
Selain pemandangan air, wisatawan pun dapat berjalan kaki di atas jembatan yang dibuat khusus untuk melihat air terjun dari dekat. Selain itu juga, bisa dijadikan tempat berswafoto.
Bukan hanya itu, di sana pun tersedia bagi wisatawan penikmat adrenalin. Dengan bayar seadanya, wisatawan dapat mencoba panjat tebing yang dibantu pula oleh seorang instruktur.
“Mungkin karena pertama kali ya, terus ada wall climbing sama jembatan ini juga. Kesan pertama yang pasti seru sih, bisa ngerefresh otak juga ngedengerin suara air. Menurut aku worth it banget sih,” kata Puput.
Sementara itu, Curug Templek merupakan lokasi bekas tambang batu templek. Saat ini, Curug Templek dikelola oleh salah satu keluarga yang dahulunya sempat menambang batu templek.
Herni Widaningsih (55) selaku pengelola wisata menuturkan, penambangan sudah dihentikan sejak delapan tahun lalu. Keluarganya diharuskan berhenti menambang karena sudah dinilai berbahaya.
Tidak lama, ia bersama anggota keluarganya pun membuka lokasi wisata dengan nama Curug Templek. Tetapi, ia tidak menyangka bahwa lokasi bekas tambang bisa dijadikan tempat wisata.
“Saya mah kaget, kenapa ko udah ditutup malah pada datang ke sini. Awalnya satu dua yang datang ke sini, tapi ko makin banyak. Ya sudah dibuka saja jadi tempat wisata,” kata Herni kepada detikTravel.
Lokasi tersebut, tutur Herni, sudah berusia sekitar seratus tahun. Pasalnya, tempat tersebut terus diwariskan hingga lima generasi.
“Dulu ditatah manual ya tradisional. Terus usianya ada 100 tahun, ya coba aja hitung itu sudah diwariskan sampe lima turunan,” tuturnya. (Red)