BERITABANDUNG.id – Selama bulan Ramadhan, tingkat kebakaran di Kota Bandung meningkat tajam. Berdasarkan data Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, memasuki hari ke-10 Ramadhan 1443 H, sudah ada 9 kasus kebakaran.
“Kebanyakan kebakaran diakibatkan hubungan arus pendek listrik. Terutama yang terjadi di rumah warga,” ujar Plt Kepala Diskar PB Kota Bandung Gun Gun Sumaryana kepada wartawan Selasa (12/04/2022).
Sementara untuk jumlah kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp4,6 miliar. Untuk tahun ini, hingga 12 April 2022 sudah terjadi 44 kebakaran, dengan total kerugian sekitar Rp16 miliar dan yang terselamatkan sekitar Rp75 miliar.
Gun Gun mengatakan, saat Ramadhan memang terjadi perubahan aktifitas masyarakat. Terutama saat mempersiapkan makan sahur. Sehingga besar kemungkinan ada kelalaian, terlebih harus beraktifitas di saat sedang mengantuk. “Memang saat bulan Ramadhan angka kebakaran meningkat dibandingkan dengan dalam keadaan normal biasa,” ucap Gun Gun.
Untuk itu, Gun Gun mengimbau kepada warga untuk lebih teliti dalam menggunakan kompor dan alat listrik agar tidak terjadi bencana. Jika kebakaran terjadi, Gun Gun mengatakan warga bisa menggunakan karung basah atau kain basah untuk mencegah api menjalar lebih besar.
Namun, Gun Gun katakan, lebih baik lagi jika setiap rumah memiliki APAR (alat pemadam api rigan). “Kalau apinya masih kecil bisa ditanggulangi sendiri. Tapi kalau sudah besar ya akan membutuhkan pemadam kebakaran untuk menanggulanginya,” terangnya.
Bagi warga yang membutuhkan bantuan pemadam kebakaran bisa menghubungi call center 112. “Kami kan mempunyai UPT di Bandung Timur, Bandung Utara, Bandung Barat dan Bandung Selatan. Sehingga jika terjadi kebakaran tim yang paling dekat akan segera menanggulangi,” tambahnya.
Gun Gun mengatakan, untuk penanggulangan kebakaran dan kejadian non kebakaran, tidak dikenakan biaya apapun. Sehingga warga yang membutuhkan bantuan tidak perlu khawatir.
Karena selain menanggulangi kebakaran dan kebencanaan, Diskar PB juga membantu kejadian non kebencanaan. Seperti penyelamatan binatang peliharaan, pengusiran hewan liar seperti tawon dan ular, sampai melepaskan cincin dari jari.
“Dari tahun ke tahun, kejadian non kebakaran yang kami tangani kebanyakan mengusir tawon,” tambahnya.
Meski di tengah bulan Ramadhan, Gun Gun menegaskan, petugas Damkar siap siaga 24 jam. Bahkan mereka punya tim piket yang siap bertugas kapan saja.
“Untuk petugas yang piket, kami selalu menggelar acara buka Bersama yang sebelumnya didahului kegiatan mengaji Al-Qur’an. Kegiatan itu kami lakukan setiap sore,” tuturnya.
Dikutip RadarBandung.id, Diskar PB sendiri memiliki sekitar 221 orang tenaga non ASN yang bertugas memadamkan api. Meski mereka mendapatkan asuransi, namun Gun Gun berharap bisa membantu mereka naik status kepegawaian. Mengingat jasa dan dedikasi mereka dalam mengemban tugas kemanusiaan.
“Saya harap mereka bisa jadi P3K di lingkungan Pemkot Bandung. Karena pengirbanan yang mereka lakukan kan tidak main-main,” terangnya.