BERITABANDUNG.id – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Pemerintah Kota Bandung mengantisipasi terjadinya penimbunan minyak goreng. Untuk itu, pihak Disdagin akan terus berkoordinasi dengan para distributor minyak goreng curah.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan para distributor, apakah itu alasan dan kendalanya bagaimana (keberadaan minyak goreng curah). Terus kalau masih bisa OP (Operasi Pasar) kita akan lakukan OP tapi buat minyak curah,” kata Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa melalui keterngannya, dikutip Senin (21/3/2022).
Meiwan menjelaskan bahwa sejak awal keberadaan minyak goreng curah di pasaran sudah sangat sulit dijumpai.
Dengan demikian, sudah sejak lama para pedagang tidak lagi menjual minyak goreng curah dikarenakan adanya beberapa faktor.
“Karena memang ada istilahnya semua orang tidak membeli minyak Curah karena beda kualitas dengan yang kemasan. Terus kayanya pedagang yang jual minyak curah juga, itu kan dia harus ngebungkusin sendiri jadi memakan waktu banyak kayanya,” jelasnya.
Meiwan mengaku, telah mendapatkan laporan dari beberapa pedagang di pasar tradisional bahwa keberadaan minyak goreng curah sedang sulit didapatkan.
“Dan memang kita akui juga beberapa minyak goreng curah yang biasanya ada di pasar sekarang memang agak terhambat. Dan memang saya sering mantau di pasar Palasari dan kata si pedagangnya juga minyak goreng curah memang lagi rada susah,” ucapnya
Sebelumnya, seorang pedagang minyak goreng curah menjelaskan bahwa ketersediaam minyak goreng curah di lapak dagangannya sudah kosong sejak dua hari kebelakang.
“Minyak curah sekarang menipis pasokannya gak ada. Malahan saya sudah dua hari kosong engga jual lagi minyak curah, dan biasanya tiap hari ngejual,” ujarnya, Minggu(20/03/2022).
Dikatakannya, dirinya biasa menjual minyak goreng curah tersebut di kisaran Rp 17.000 – Rp 18.000 perkilogramnya. Tetapi dengan adanya kelangkaan ini, dirinya bisa menjual dengan harga Rp 20.000 perkilogramnya.
“Biasanya sampai 17 – 18 ribu sekilo, nah kalau misalnya sekarang sudah langka kaya gini bisa sampe 20 ribuan sekilonya kita jual,” ucapnya.
Ia pun mengungkapkan, dengan adanya kondisi seperti ini yang dimana harga untuk minyak goreng kemasan kian melambung, otomatis masyarakat akan beralih menggunakan curah.
Akan tetapi, kondisi minyak curah dilapangan masih sulit dijumpai. Sehingga, ia berharap kepada Pemerintah bisa mensuplai kebutuhan di masyarakat terutama minyak goreng curah.
“Ya kalau saya sih terutama pedagang kasian ke konsumen ya, seperti penjual gorengan pasti itu mengeluh karena beli minyak kemasan mahal, beli yang curah juga engga ada. Supaya pemerintah bisa mensuplai minyak goreng curah secara rutin,” bebernya.