WARTAKINI.co , Lembang – Sinergi Foundation membuka program rumah makan berbasis wakaf produktif bernama Kuliner Rumah Jenderal, di Land of Wakaf Teras Lembang. Dimana masyarakat dapat menikmati makanan khas Sunda sampai kenyang, sembari bersedekah guna menggerakkan program lain yang bersifat sosial.
CEO Sinergi Foundation Asep Irawan mengatakan, dalam program wakaf produktif ini pihaknya berupaya menggali potensi pemasukan agar program sosial yang dijalani dapat bergerak secara maksimal. Dalam rumah makan ini, pihaknya melibatkan investor dan pengelola profesional supaya mampu memberikan hasil optimal.
“Hari ini kita launching Kuliner Rumah Jenderal, dimana ini bagian kecil dari program wakaf produktif di halal tourism, Land of Wakaf Teras Lembang. Lahannya kurang lebih empat hektare. Disini ada tiga mitra, kami Sinergi Foundation sebagai nazhir wakaf tanah, lalu ada Badan Wakaf Assyifa sebagai investor dan ketiga pihak pengelola. Kerjasama ini skemanya bagi hasil, sesuai kaidah syari’ah,” ujarnya usai pembukaan Kuliner Rumah Jenderal, Jumat (16/12/2022) siang lalu.
“Berdasarkan undang-undang, wakaf produktif ini nazhir hanya mendapatkan hak 10 persen dari margin. Minimal 50 persen, itu untuk program sosial. Sisanya 40 persen bisa reinvestasi atau dana simpanan. Tapi selama ini, 90 persen keuntungan kami salurkan ke program-program sosial, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial lain. Intinya, dari setiap keuntungan kembali lagi ke masyarakat. Orang yang belanja kesini, keuntungannya Insya Allah kami salurkan ke program seperti kami ada Rumah Bersalin Cuma-cuma untuk dhuafa yang sudah kami jalani selama 18 tahun dan sudah membantu kurang lebih 11 ribu anak. Kemudian program pendidikan Kuttab Al-Fatih yang sudah tahun kelima dan gratis untuk semua kalangan, juga ada program pemakaman muslim Firdaus Memorial Park. Ini juga gratis semuanya mulai dari kain kafan, sampai dikuburkan. Itu tidak dipungut biaya sepeser pun. Jadi intinya, belanja di Kuliner Rumah Jenderal ini biasa tapi punya keuntungan lebih. Bisa bersedekah untuk program sosial,” imbuhnya.
Asep menambahkan, ada tiga menu andalan khas yang disajikan Kuliner Rumah Jenderal selain menu-menu lainnya. Yakni nasi liwet, sambal bakar dan sate. Mengenai sate ini kata dia, dagingnya bersumber dari program lain yakni wakaf integrity farm yang terletak di Kabupaten Subang. Sehingga program produktif yang mereka lakukan mulai dari hulu hingga hilir, ke penyajian produk makanan olahan.
Selain rumah makan, di Land of Wakaf Teras Lembang turut menghadirkan tempat wisata seperti tempat pacuan kuda, rumah anggrek, kafe, juga kebun stroberi dan pakcoy, dimana pengunjung dapat memetik sendiri hasil kebun sesuai keinginan.
“Di rumah makan ini, kita ada khas liwetan, sambal bakar, suki dan sate. Nah sate ini menarik, karena dagingnya dari program wakaf integrity farm, yaitu perternakan berbasis wakaf. Dari perternakan kita kelola , hingga menjadi sajian. Kemudian disini juga sudah ada House of Anggrek, Cafe Opieun, kemudian kebun dimana pengunjung dapat memetik sendiri disini,” ucapnya.
Mengenai pemilihan nama Kuliner Rumah Jenderal, dia menjelaskan ini tidak lepas dari lahan tersebut yang merupakan wakaf dari keluarga besar Letjen Mashudi, dimana almarhum merupakan mantan Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 1960-1970 silam. Sehingga penamaan ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa Mashudi semasa hidup.
“Lahan ini dari tiga orang waqif, semuanya keluarga besar dari Bapak Letjen Mashudi. Ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kita untuk almarhum juga keluarganya,” terangnya.
Sementara Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia Jaja Zarkasyi mengatakan, hadirnya program tersebut merupakan terobosan baru dari Sinergi Foundation yang patut diapresiasi. Mengingat sejauh ini tidak banyak organisasi yang mampu mengembangkan ekosistem wakaf, memberi kebermanfataan di bidang lain.
“Di Indonesia ini, kedermawanan memang nomor satu. Tapi organisasinya masih rendah. Jalan sendiri-sendiri. Bagaimana mengembangkan ekosistem wakaf seperti ini, patut diapresiasi,” ucapnya.
Selain itu, Jaja turut menyampaikan bahwa pemerintah memberikan fasilitas bagi tanah wakaf untuk disertifikasi secara cuma-cuma, guna memudahkan masyarakat yang berwakaf. Sebab kehadiran tanah wakaf memberi banyak manfaat di bidang sosial bagi masyarakat, sehingga pemerintah merasa perlu memberi dukungan penuh dalam rangka peningkatan kesejahteraan.
“Sinergi antara pemerintah dan masyarakat ini jadi kata kunci. Kami memfasilitasi tanah wakaf yang belum disertifikat, karena memang masih banyak seperti masjid dan mushola yang belum bersertifikat. Wakaf merupakan bagian penting dari berdirinya negara, karena ternyata wakaf menyelamatkan masyarakat. Percepatan sertifikasi tanah wakaf kami lakukan dan Alhamdulillah dalam tiga tahun terakhir kita sudah 60 ribu tanah wakat disertifikat. Silakan datang ke KUA bila ada tanah wakaf yang belum bersertifikat, karena pemerintah ingin mempermudah orang berwakaf,” tandasnya.