Friday, November 21, 2025
HomePemerintahKunjungi Bandung, KPK Wanti-wanti Soal Politik Uang: Hajar Serangan Fajar

Kunjungi Bandung, KPK Wanti-wanti Soal Politik Uang: Hajar Serangan Fajar

BERITABANDUNG.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang pemilihan umum 2024 berkeliling mengunjungi sejumlah kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Bandung yang menjadi titik terakhir roadshow bus KPK, Minggu (2/7/2023) di depan Gedung Sate.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat pada KPK, Wawan Wardiana menyampaikan bahwa bakal semakin banyak serangan fajar menjelang pemilu 2024, sehingga KPK menggemakan motto hajar serangan fajar yang merupakan salahsatu dari enam tugas mereka, yakni tindakan pencegahan agar tidak terjadi tindak pidana korupsi.

“Hari ini upayanya tindakan lewat sosialisasi dan kampanye. Ada tiga pendekatan strategi pemberantasan korupsi, antara lain tangkap, pencegahan, dan pendidikan.”

“Pencegahan dengan memperbaiki sistem, seperti upaya Pemkot Bandung lewat penyediaan aplikasi agar tidak adanya tatap muka langsung untuk mencegah tidak bertemunya masyarakat dengan penyedia layanan. Ini upaya agar tidak ada transaksional,” ujarnya.

Tak hanya itu, dalam roadshow kali ini, KPK menanamkan 9 nilai yang disingkat menjadi Jumat Bersepeda KK. Nilai-nilai tersebut, antara lain: jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras

“Nilai-nilai ini yang ditanamkan dari masyakarat biasa sampai menengah atas. Semua nilai-nilai ini yang kami tanamkan melalui berbagai cara. Harapan kami ke depannya Kota Bandung menjadi Bandung Kota anti korupsi,” katanya.

Wawan menekankan kepada masyarakat Kota Bandung untuk tidak menerima uang atau barang apapun dari kampanye gelap menjelang pemilu 2024.

“Kalau ada yang kasih uang, harus tolak! Apapun bentuknya, tolak!” ucapnya.

Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna pun mengaku pemkot menyambut baik adanya kegiatan dari KPK ini dan mendukung maksimal apa yang menjadi tujuan KPK.

“Kami berkomitmen membangun Kota Bandung sesuai RPJMD yang telah disepakati. Meski perjalanan masih panjang dan terus berproses, masing-masing internal dari staf hingga pimpinan pemerintahan berusaha untuk mencegah korupsi secara bertahap. Apalagi, di era yang serba terbuka dan transparan, masyarakat bisa melihat sejauh mana progres kami. Mudah-mudahan dengan sistem yang kami bangun, bisa lebih memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan,” katanya.

Pemkot Bandung, lanjut Ema, terus menggencarkan kemudahan dalam pelayanan publik melalui beragam aplikasi yang terintegrasi dalam “Sadayana”. Dia berharap hadirnya aplikasi tersebut bisa meminimalisasi pertemuan langsung antara masyarakat dengan penyedia layanan, sehingga bisa meminimalisasi tindakan korupsi.

“Kami sudah menghadirkan beberapa aplikasi layanan yang tentunya ini dengan tujuan jangan sampai ada hal-hal yang mencederai dari apa yang diamanatkan dalam semangat kami membangun kultur anti korupsi,” ucapnya.

Apalagi menurutnya, nilai-nilai yang diusung KPK selaras dengan nilai-nilai yang dipegang teguh para ASN, yakni Ber-Akhlak.

“Tentu akan kami boomingkan di Pemkot Bandung supaya ini menjadi kultur terbarukan di semua level ASN mulai kelurahan, kecamatan, dinas, badan, bagian, dan sebagiannya,” katanya.

Tak hanya pada tataran pemerintahan, nilai-nilai anti korupsi juga harus diedukasi sejak dini mulai PAUD, SD, sampai SMP. Edukasi ini pun terus berproses dilakukan Pemkot Bandung.

“Dinas Pendidikan kami berikan tanggung jawab memberikan guidance agar nilai-nilai kejujuran itu sudah dibangun dari awal, sejak usia-usia yang memang harus terbentuk karakteristiknya. Sehingga nanti akan menjadi kualitas sumber daya manusia yang kompetitif dan terutama mempunyai nilai-nilai yang kejujuran, kemandirian, dan tanggung jawab,” ujarnya.(Tribun)

 

Most Popular

Recent Comments

error: Mohon maaf konten diproteksi !!