BERITABANDUNG.id – Penemuan kamar berpenghuni dalam saluran gorong-gorong oleh petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung saat melakukan pembersihan saluran drainase di Jalan Dr H Djunjunan, Kota Bandung menghebohkan masyarakat.
‘Kamar’ yang dibuat di dalam saluran air tersebut, diduga didirikan oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Video penampakan kamar dalam drainase itu diunggah akun Instagram Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung @didi_ruswandi .
“SUSAH DIPERCAYA…!
Di kolong drainase Jalan Djoendjoenan” tulisnya di unggahannya.
Dalam video itu terlihat saluran drainase di Jalan Djoendjoenan yang diubah menjadi kamar.
Terdapat sejumlah tali menggantung di langit-langit drainase.
Tali-tali itu digunakan untuk menggantungkan sejumlah baju.
Masuk sedikit terdapat dipan bambu yang dipasang di dinding drainase.
Dipan itu dipasang lebih tinggi dan hampir menyentuh langit drainase agar tidak terkena air.
Untuk mencapai dipan terdapat batu-batu yang ditata seperti jalan setapak.
“Ini drainase jalan Djoedjoenan dipakai buat rebahan, drainase jalannya ya. Gimana nggak nyangkut” ucap perekam video.
Kadis DPU Kota Bandung Didi Riswandi mengatakan, kamar itu ditemukan setelah petugas melakukan pemeliharaan drainase guna mengantisipasi jelang musim hujan.
“Tiga buah kasur terpasang rapi di atas papan bambu dan batu batu yang dipergunakan tempat tidur. Selain kasur, terdapat bantal, guling, koper, baju, dan selimut,” katanya saat dimintai konfirmasi wartawan Selasa (24/8) kemarin.
Saluran drainase di Jalan tersebut ada dua, drainase sebelah kiri masih dialiri air sedangkan yang sebelah kanan tidak dan terdapat sedimentasi yang cukup tinggi.
“Di sana gorong-gorong ada dua yang melintasi Djunjunan. Yang satu terlihat dinaikin supaya tidak masuk air, ada dua karung pengganjal air sehingga sedimentasi di sana banyak,” tambahnya.
Didi menyebut, gorong-gorong itu berukuran besar dan sering dilakukan pembersihan. Gorong-gorong serupa juga ada di Jalan Dago, Gedebage, Cipamulihan, dan Citarip (Jalan Soekarno-Hatta).
“Sebenarnya pembersihan ini rutin dilakukan terlebih mendekati musim hujan. Setelah Djunjunan, ke samping kantor Camat Gedebage, Pasar Induk Gedebage Cipamulihan, Citarip Soekarno-Hatta,” ungkapnya.
Karena bisa menyengat aliran air, pihaknya meminta petugas di lapangan untuk membongkarnya.
“Petugas tidak berani, nggak enak hati. Saya ke sana, saya suruh bersihin dan pagi tadi baru dibongkar. Kalau banjir, itu bahaya,” tegas Didi.
Petugas DPU Kota Bandung telah membereskan barang-barang tersebut, endapan lumpur yang berada di dalam drainase itu pun telah diangkut ke dalam puluhan karung. (wj)