BERITABANDUNG.id – Masyarakat di wilayah Kota Cimahi dihebohkan dengan suara dentuman yang terjadi pada Rabu (20/1/2021) pukul 13.30 WIB.
Mereka mengaku mendengar beberapa kali dentuman siang itu terutama di sekitar Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
“Punten eta suara naon nu bebeledugan aya nu terang? (Maaf itu suara apa yang berdentum ada yang tahu?),” tulis akun Facebook Grey Xrt di grup Facebook Urang Cimahi.
Dari sebagian komentar warga di media sosial Facebook Urang Cimahi, mengaku suara dentuman tersebut bersumber dari proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
“Kalau Cibeber setiap hari, itu dari suara yang lagi bom terowongan buat kereta cepat. Warga sini udah mulai ga nyaman sama suara bomnya karena kenceng sampai kaca getar. Katanya bakal dikasih uang buat rumah yang kena dampaknya tapi kurang tau juga,” kata akun Dilassnti.
Akun Ella La juga menyebut suara dentuman tersebut berasal dari pengerjaan terowongan kereta cepat. “Eta mah nuju aya proyek di kereta api cepat unggal dinten di dieu mah dugi ka bumi oge ender (Itu sedang ada proyek di kereta api cepat. Tiap hari di sini sampai rumah juga bergetar),” tulisnya.
Tak cuma dari sekitar kawasan Gunung Bohong, warga Cimahi yang tinggal di wilayah Citeureup pun mengaku mendengar suara dentuman, namun tak mengetahui dari mana sumber suara tersebut berasal.
“Sami ka Permana oge kadangu (sama ke Permana juga terdengar),” kata akun Iman Alloysius AnakBumi.
Proyek KCJB yang dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) melalui subkontraktornya PT CREC memang tengah melakukan pengeboman perut Gunung Bohong untuk menuntaskan proyek pembuatan tunnel.
Sementara itu Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya mengatakan pihaknya harus melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait suara dentuman yang didengar warga di kawasan Cibeber, Kota Cimahi.
“Mungkin akan dicek dulu ke lapangan, belum bisa memberi penjelasan,” ujar Mirza saat dihubungi media. (Dtk)