Monday, March 31, 2025
HomeMetro BandungPemkot Bandung Batasi Jadwal PKL Berjualan pada Malam Takbiran Hingga Pukul 22.00

Pemkot Bandung Batasi Jadwal PKL Berjualan pada Malam Takbiran Hingga Pukul 22.00

BERITABANDUNG.id – Jelang Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeluarkan kebijakan pembatasan jadwal bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan saat malam takbiran.

Pembatasan waktu jualan bagi para PKL di Kota Bandung saat malam takbiran pada Minggu, 30 Maret 2025 ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kebersihan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, waktu PKL berjualan saat malam takbiran dibatasi hanya sampai pukul 22.00 WIB.

Dengan adanya pembatasan hingga jam 10 malam ini diharapkan ketertiban dan kebersihan selama malam takbiran dapat lebih terjaga.

“Jam 10 malam PKL harus berhenti berjualan di malam takbiran,” kata Farhan di Kota Bandung dikutip prfmnews.id

Menurut Farhan, keputusan pembatasan waktu ini dapat menghindari kerumunan yang berpotensi memicu tumpukan sampah di sekitar tempat PKL berjualan saat malam takbiran.

“Dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah Kota Bandung harus terbebas dari tumpukan sampah,” kata dia.

Diketahui, Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H yang juga bertepatan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri 2025 M jatuh pada Senin 31 Maret.

Penetapan ini didasarkan hasil keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta pada Sabtu, 29 Maret 2025.

“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H.

Sidang isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025.

“Jadi, Minggu besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, selanjutnya malam Senin akan takbiran menyambut Idulfitri,” jelas Menag.

Menurut Nasaruddin, umat Islam di Indonesia perlu bersyukur dengan Ramadan dan Syawal yang terjadi tahun ini, di mana seluruh elemen masyarakat bisa mengawali dan mengakhiri dengan waktu yang sama.

“Alhamdulillah satu keberuntungan bangsa Indonesia, tahun ini awal Ramadan-nya sama dan alhamdulillah Lebarannya pun sama,” tutur dia.

“Mudah-mudahan keputusan ini merupakan sarana untuk umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga toleransi dan kebersamaan, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam bermasyarakat di dalam naungan tanah air yang sama,” sambungnya.***

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments