BERITABANDUNG.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program kegiatan Bandung Tangkas Tangkis Tengkes. Program tersebut sebuah gerakan mencegah dan meningkatkan kepedulian keluarga dalam pencegahan stunting.
”Gerakan ini membutuhkan peran aktif masyarakat, khususnya yang menjadi sasaran. Kita bertekad untuk menciptakan SDM yang unggul di masa datang. itu semua harus diawali sekarang juga. Untuk itu, saya berpesan supaya Bandung Tangkas Tangkis Tengkes ini bisa sukses, libatkan semua potensi yang ada di masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam tumbuh kembang anak,” beber Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna pada acara Bandung Cegah Stunting, di Cikapundung Riverspot, Jalan Ir. Soekarno, Sabtu 18 November 2023.
Ema mengungkapkan, banyak faktor penyebab masih tingginya angka stunting. Beberapa di antaranya, karena lingkungan yang tidak sehat, sanitasi yang buruk, serta gizi ibu hamil yang tidak tercukupi selama masa kehamilan
“Gerakan menangani stunting tidak bisa mandiri. Harus terbangun koletivitas, tidak cukup SDM institusi pemerintah, tapi butuh dukungan masyarakat,” ujarnya.
Ema mengungkapkan, di Kota Bandung pada tahun 2021, angka stunting berada di 26,4 persen. Sedangkan pada 2022, angka stunting Kota Bandung berada di 19,4 persen.
“Kalau dikonversikan jumlahnya ada sekitar 6.000 orang. Tahun ini kita optimis target 17 persen. Tahun depan diharapkan bisa mencapai target 14 persen,” tutur Ema.
Ia mengatakan, penanganan masalah stunting perlu akselerasi yang optimal agar seluruh komponen terlibat.
“Bagian penanganan masalah stunting ini ada akselerasi. Tentunya harus lebih optimal dengan melibatkan berbagai komponen yang ada,” ungkapnya.
Sebagai upaya, lanjut Ema, di Kota Bandung terdapat 17.000 kader posyandu. Hingga saat ini tersebar di 2.000 posyandu.
“Di sana rutin ibu hamil hingga balita bisa kontrol. Misalnya timbang badan, makanan tambahan, objektifitas pengukuran,” bebernya.
Selanjutnya menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya optimal dalam mengentaskan masalah stunting. Salah satunya melalui Gebyar Bandung Tangkas Tangkis Tengkes.
“Kita akan mengadakan pagelaran wayang golek, ini adalah edukasi stunting dengan menggunakan kearifan lokal, harapannya agar mudah dicerna oleh masyarakat,” ungkapnya dalam sambutan.
Di samping wayang golek, Gebyar Bandung Tangkas Tangkis Tengkes juga menghadirkan stand produk keluarga akseptor, termasuk penampilan anak-anak sekolah.
“Mudah-mudahan masyarakat tidak hanya teredukasi tapi juga terhibur. Semoga dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat, dari gaya hidup yang kurang baik berganti dengan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS),” ungkapnya.
Selain dari kegiatan tersebut, selama ini DPPKB juga telah melakukan beragam upaya dalam sosialisasi stunting, seperti promosi di media sosial.
“Di media sosial kami juga membuat konten-konten yang bervariasi seperti video pendek yang ditujukan untuk remaja dan orang tua, karena beda generasi, beda juga pendekatan edukasinya,” imbuhnya.
Ia menuturkan, stunting bukan hanya tanggung jawab dari DPPKB dan Pemerintah Kota Bandung tapi juga tanggung jawab bersama.
“Dengan adanya kegiatan ini, DPPKB berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap masalah stunting, karena masa depan generasi mendatang ditentukan oleh calon orang tua saat ini,” pungkasnya.