Pemkot Bandung Optimis Herd Immunity Kota Bandung Tercipta Dua Bulan Ke Depan

0
164

BERITABANDUNG.id –Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung optimistis dapat membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity  melalui vaksinasi dalam dua bulan ke depan. Apalagi saat ini Kota Bandung telah memiliki 1.000 vaksinator yang dapat memvaksin sebanyak 50.000 per hari.

“Dari total 1.000 orang vaksinator, jika diperhitungkan, satu orang vaksinator dapat menyuntik vaksin sebanyak 50 orang per hari maka setidaknya kita bisa memberikan vaksin sebanyak 50 ribu per hari,” Kata Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana, Rabu (7/7).

Apabila vaksin sudah tersedia, lanjutnya. maka tidak menutup kemungkinan dalam jangka waktu 2 bulan target 70 persen bisa tercapai di Kota Bandung. “Asalkan vaksinnya tersedia, untuk vaksin dosis 1 kita hanya membutuhkan waktu 24 hari dan 30 hari untuk dosis tahap kedua,” tuturnya.

Wakil wali kota berharap, apabila 70 persen penduduk Kota Bandung sudah divaksin, maka bisa membentuk herd immunity, sehingga bisa melindungi orang yang tidak bisa divaksin. Dari 2,5 juta jiwa penduduk Kota Bandung, ditargetkan sekitar 1,8 juta warga harus mendapatkan vaksinasi.

Saat ini sekitar 540 ribu atau 29.8% warga Kota Bandung telah melakukan vaksinasi dosis tahap satu. Sedangkan untuk dosis tahap kedua sekitar 300 ribu orang. Tersisa sekitar 1,2 juta untuk dosis pertama dan 1,5 juta untuk dosis kedua yang belum mendapatkan vaksin.

Pemkot Bandung sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan siap membantu ketersediaan vaksin untuk Kota Bandung. “Insyaallah siap dibantu, tinggal surat permohonan dari Kota Bandung, jadi kita ikhtiarkan terus karena kuncinya saat ini vaksinnya,” cetusnya.

Sementara itu, Camat Sukasari, Sarjani Saleh menyampaikan, dari empat kelurahan di Kecamatan Sukasari, sebanyak 12 ribu orang ditargetkan mengikuti vaksinasi di wilayahnya. “Dari sasaran sekitar 6.000 per kelurahan, jumlah tersebut dikalikan dengan 4 kelurahan di Kecamatan Sukasari,” ungkapnya.

Ia mengapresiasi kuatnya sinergisitas antara aparat kewilayahan dan puskesmas untuk mempermudah pendataan dan penjadwalan vaksinasi di wilayahnya.

“Peran serta RT, RW, sangat luar biasa, turun ke lapangan mendata warganya sehingga mempermudah dokter atau puskesmas setempat,” pungkasnya.