BERITABANDUNG.id – Pergerakan tanah di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, semakin mengkhawatirkan. Sedikitnya 10 rumah warga di RT 04 RW 19 terdampak fenomena ini, dengan satu rumah dilaporkan ambruk dan sisa lainnya mengalami kerusakan.
Sekretaris Lurah Cibabat, Ajie Dermawan, menjelaskan bahwa lokasi terdampak diduga merupakan bekas galian pasir. Struktur tanah yang tidak stabil, diperparah oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kawasan tersebut rentan terhadap pergerakan tanah.
“Menurut informasi yang kami terima, kawasan ini dulunya merupakan bekas galian pasir sehingga tanahnya memang labil. Pergerakan tanah mulai terjadi sejak pukul 05.00 pagi dan terus berlangsung hingga pukul 15.00 sore. Satu rumah sudah ambruk, sementara dua lainnya rusak cukup parah,” ujar Ajie saat dikonfirmasi pada Senin (7/4/2025).
Meski tidak ada korban jiwa, warga yang terdampak telah dievakuasi ke rumah sanak saudara maupun orang tua mereka. Pemerintah kelurahan juga mengimbau warga sekitar untuk menyelamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya pergerakan susulan.
“Warga diminta untuk segera menyelamatkan surat-surat penting, barang elektronik seperti kulkas dan televisi, serta barang berharga lain yang masih bisa diamankan,” kata Ajie.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi masih melakukan pemantauan di lokasi kejadian dan belum mengambil tindakan lanjutan.
Menurut Ajie, rumah yang mengalami kerusakan parah kemungkinan harus diratakan lebih dulu sebelum proses penanganan lebih lanjut dilakukan.
“BPBD masih menunggu perkembangan. Rumah yang rusak berat kemungkinan memang harus roboh terlebih dahulu sebelum dilakukan penanganan,” ucapnya.
Sebagai langkah cepat, pihak kelurahan telah menyalurkan bantuan darurat berupa air mineral dan karung untuk evakuasi barang. BPBD juga mulai menyalurkan bantuan tambahan bagi warga terdampak.
Ajie menegaskan, demi keselamatan, warga diimbau untuk segera mengungsi dari lokasi yang masih dianggap rawan.
“Kami mengimbau warga di sekitar lokasi untuk mengungsi sementara karena kondisi tanah masih sangat tidak stabil,” katanya mengakhiri.