BERITABANDUNG.id – Volume sampah di Kota Cimahi meningkat drastis pasca-Lebaran, padahal sebelumnya telah ada imbauan untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga.
Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan kapasitas pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang masih membatasi ritase angkutan sampah hanya 17 ritase per hari.
Saat ini, banyak Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Cimahi dipenuhi tumpukan sampah yang belum terangkut. Pemerintah masih mencari solusi terbaik untuk menangani kelebihan sampah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kewilayahan untuk menekan produksi sampah di tingkat masyarakat.
“Dengan menekan produksi sampah di tingkat wilayah, jatah ritase yang ada bisa digunakan untuk membersihkan TPS, meskipun tetap membutuhkan waktu yang cukup lama,” ujar Chanifah saat dikonfirmasi, Senin (7/4/2025).
Saat ini, lanjutnya, langkah tersebut menjadi opsi utama sambil meningkatkan skala pengurangan sampah melalui beberapa metode yang sedang disiapkan.
Ia memperkirakan bahwa untuk menangani lonjakan sampah pasca-Lebaran, dibutuhkan sekitar 34 hingga 37 ritase pengangkutan per hari.
“Kami sedang mempersiapkan alat pengolahan sampah, meskipun pemanfaatannya masih belum optimal. Salah satu metode yang digunakan adalah sistem mekanikal,” bebernya.
Menurut Chanifah, sistem mekanikal ini melibatkan pemilahan sampah secara otomatis. Sampah anorganik akan dicacah untuk dijadikan Solid Derived Fuel (SDF), sementara sampah organik diolah menjadi kompos.
“Selain Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong, kita juga memiliki beberapa fasilitas pengolahan sampah skala kecil lainnya,” paparnya.
Terkait sampah yang masih menumpuk di masyarakat, Chanifah menyoroti peran perilaku masyarakat dalam menciptakan limbah rumah tangga yang berlebihan setelah Lebaran.
Menurutnya, imbauan pengurangan sampah sudah disampaikan sebelumnya, namun tidak banyak yang mengindahkan.
“Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” tegasnya.
Ia kembali mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam mengelola sampah, termasuk memilah dari rumah agar volume sampah dapat dikurangi secara signifikan.
“Apakah sudah menjadi anggota bank sampah atau belum?” tanyanya.
Dengan memilah sampah sejak dari rumah, diperkirakan volume sampah bisa berkurang hingga 40 persen.
“Semoga kondisi penumpukan sampah pasca-Lebaran ini tidak berlangsung lama,” tutupnya. (Red)