BERITABANDUNG.id – Aksi demo penolakan pengesahan UU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Jabar kembali ricuh, Rabu (7/10/2020). Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa yang mengenakan almamater kampus masing-masing beserta demonstran berpakaian bebas lainnya bergabung. Jumlah massa diperkirakan mencapai ribuan, lebih banyak dari aksi pada Selasa (6/10).

Awalnya, aksi terpantau tertib, perwakilan mahasiswa bergantian berorasi menyampaikan tuntutan pembatalan Omnibus Law. Situasi mulai memanas saat massa aksi mulai membakar ban. Tak lama berselang, oknum massa mulai melakukan pelemparan botol minum, batu, kaca dan petasan. Sebagian merangsek dan mendobrak gerbang.

Sebagian massa ada terlihat masuk ke halaman DPRD Jabar, kembali melakukan lemparan ke arah aparat gabungan TNI dan Polisi. Tak lama kemudian, aparat yang berpakaian anti huru-hara bertameng dan berpentungan kemudian merangsek maju ke arah massa. Tembakan gas air mata pun dilepaskan. Massa kemudian buyar ke sejumlah arah, di antaranya lari mengarah ke depan Gedung Sate, arah Dago serta arah Trunojoyo.

Sebagian massa juga dikejar aparat kepolisian yang berboncengan menggunakan motor anti huru-hara serta membawa senapan gas air mata. Sebagian massa terdesak hingga perempatan Taman Cikapayang, Dago. Polisi sempat kembali menembakan gas air mata di sana. Sehingga arus lalu lintas yang mengarah ke jalan itu, maupun ke Jalan Layang Pasupati sempat macet. Akibat letusan gas air mata itu sejumlah pengendara motor mengalami sesak.

Hingga sekitar pukul 18.00 sebagian massa yang masih berkumpul di samping Lapangan Gasibu masih melakukan pelemparan terhadap aparat yang melakukan blokade di depannya. Sementara itu, mayoritas mahasiswa juga terdesak hingga ke depan kampus Unisba. Sekira pukul 18.30, bentrok kembali terjadi di dekat Kampus Unisba.