Penulis Adalah H. Sahrul Gunawan, SE, M.Ag (Wakil Bupati Bandung)
BERITABANDUNG.id – Kehadiran Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa ajaran Islam menjadi sangat istimewa dalam sejarah kehidupan umat manusia. Tentu tidak lain karena kehadirannya telah berhasil melakukan perubahan besar dalam membangun peradaban dunia. Beliau adalah utusan Allah Swt sekaligus sosok pemimpin yang sangat luar biasa. Sehingga tidak salah jika Michael H Hart, dalam The 100, A Ranking of The Most Influential Persons in History, menempatkan Nabi Muhammad Saw sebagai orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia.
Tentu bukan hanya Michael H Hart yang menulis sosok Nabi. Banyak penulis lain yang juga menulis tentang kehebatan Rasulullah. Sebut saja Thomas Carlyle, dalam On Heroes, Hero, Worship, and The Heroes in History, yang memposisikan Nabi Muhammad Saw sebagai orang terpenting dari aspek kepahlawanan, Marcus Dodds, dalam Muhammad, Budha, and Christ, yang menyebut beliau sebagai tokoh paling berani secara moral, dan beberapa penulis top lain yang pada intinya mereka menempatkan Nabi sebagai orang yang memiliki pengaruh besar hingga saat ini.
Bagi segenap umatnya, Nabi Muhammad Saw dikenang sebagai pemimpin paripurna dan berakhlak mulia yang berhasil membawa umat manusia menuju peradaban baru. Banyak sisi menarik yang dapat didiskusikan dan diteladani dari model kepemimpinan beliau. Dalam konteks ini, saya rasa kepemimpinan beliau perlu dijadikan role model bagi umatnya khususnya bagi calon-calon pemimpin yang akan maju di Pilkada Serentak 2024. Kegagalan kita dalam meneladani kepemimpinan beliau menandakan bahwa Maulid Nabi yang setiap bulan Rabiul Awal kita peringati hanya menjadi acara tahunan yang hampa makna.
Integritas Pemimpin
Perayaan Maulid Nabi sudah semestinya dijadikan sebagai momentum untuk meneladani perilaku mulia beliau termasuk dalam kepemimpinan. Meneladani kepemimpinan beliau sangatlah penting di tengah krisis kepemimpinan yang sedang melanda negeri ini. Akhir-kahir ini kita masih dihadapkan dengan kenyataan kepemimpinan yang lebih mementingkan kelompoknya daripada memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Kepemimpinan yang patut diteladani adalah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw di mana beliau menjadi pribadi yang tidak mudah dipengaruhi keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih hidup dalam kebodohan. Salah satu aspek kepribadian yang sangat menonjol di dalam diri Rasulullah adalah kejujuran yang menjadi prinsip dalam kehidupan beliau.
Saat ini kita butuh pemimpin yang berintegritas seperti sosok Rasulullah Saw. Integritas adalah bentuk kejujuran yang dipraktikkan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai integritas sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam menjalankan amanah rakyatnya. Dengan integritas itulah seorang pemimpin akan mampu merealisasikan kebijakan-kebijakannya demi kepentingan rakyatnya.
Azyumardi Azra (2020) menegaskan, integritas merupakan anti-tesis korupsi, penggunaan kekuasaan untuk tujuan tidak sah baik oleh individu maupun kelompok pemegang kekuasaan, otoritas dan wewenang. Penciptaan dan penguatan integritas para pejabat publik terbukti di banyak negara sebagai salah satu faktor terpenting dalam pemberantasan korupsi, sekaligus dalam reformasi administrasi guna terbentuknya good governance.
Akhirnya, peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw kali ini merupakan momentum penting bagi kita untuk mempelajari dan meneladani sikap beliau termasuk sikap jujur. Karena itu, di tengah semakin langkanya nilai-nilai integritas di negeri tercinta ini, maka menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah keniscayaan.
Semoga peringatan Maulid Nabi yang berdekatan dengan hajatan Pilkada Serentak 2024 ini mampu melahirkan pemimpin bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas sehingga nanti ia benar-benar mewujudkan janji-janji politiknya untuk menyejahterakan rakyatnya.