BERITABANDUNG.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, kebebasan dan kemerdekaan pers adalah salah satu fundamental demokrasi. Kebebasan dan kemerdekaan pers di Jabar akan selalu ia bela dan dukung selama menjunjung tinggi kebebasan pers yang bertanggung jawab.
“Kebebasan pers adalah fundamental demokrasi, di Jabar selalu kami bela dan dukung lahir batin,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– di Kota Bandung, Kamis (15/7/2021).
Upaya mendukung kemerdekaan pers selama tiga tahun kepemimpinannya itu akhirnya diganjar dengan naiknya peringkat Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Jabar pada tahun ini. Berdasarkan survei Dewan Pers tahun 2021, IKP Jabar berada pada urutan kedua nasional.
Penilaian IKP 2021 itu disampailan dalam Focus Group Discussion (FGD) Indeks Kemerdekaan Pers yang dilakukan Dewan Pers dengan menggandeng PT Sucofindo sebagai surveyor, di Jakarta, belum lama ini.
Secara urutan peringkat, pertama adalah Kepulauan Riau dengan nilai 83,30, kedua Jabar dengan nilai 82,66 dan ketiga Kalimantan Timur dengan nilai 82,27. Prestasi Jabar tahun ini cukup membanggakan karena berhasil naik cukup signifikan dibandingkan indeks IKP tahun 2020 lalu.
Untuk diketahui, pada 2020, Jabar berada di posisi 29, kini melesat naik keperingkat dua. Poin Jabar bertambah cukup besar yakni 7,12 poin. Rata-rata nilai indeks IKP nasional sendiri sebesar 77,70.
“Saya bangga karena Indeks Kebebasan Pers Jabar terus naik dan trennya tidak pernah turun. Semoga tahun depan bisa juara satu,” ucap Kang Emil.
Kang Emil pun mengucapkan terima kasih kepada insan pers, terutama yang bekerja di wilayah Jabar, karena telah menjalankan tugas jurnalistik dengan baik. Banyak informasi dan program Pemda Provinsi Jabar yang tersampaikan secara luas kepada masyarakat berkat kerja sama yang baik dengan pers.
“Apresiasi pada peran media yang menjadi partner dalam pentahelix sebagai salah satu unsur pembangunan khususnya saat bareng melawan COVID-19,” ucapnya.
Menurut Kang Emil, transparansi data yang disampaikan media menjadi salah satu senjata untuk melawan pandemi COVID-19. Media turut membangun tranparansi dengan kritik dan sarannya. Meski situasi sulit, tapi media bisa beradaptasi menyajikan informasi akurat yang dibutuhkan masyarakat.
“Apresiasi pada media yang menjadi andalan dan sumber berita melawan hoaks. Terima kasih atas kritik dan masukan media yang membantu terus menyempurnakan sistem untuk menghadapi COVID-19,” tuturnya. (Hms)