BERITABANDUNG.id – Penrajin tahu di Kota Bandung mengancam menghentikan produksi tahu secara serentak pada 28 hingga 30 Mei 2021. Rencana mogok produksi itu sebagai respons atas tingginya harga kedelai sejak satu bulan terakhir.

“Kami memutuskan ada hari libur bersama (mogok produksi) yaitu pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, pada tanggal 28 sampai 30 Mei 2021,” kata perwakilan Perajin Tahu Cibuntu, Kota Bandung, Deden Bejo, Minggu (23/5/2021).

Menurut dia, harga kedelai saat ini sudah tembus di kisaran Rp12.000 per kg. Dengan harga yang sangat tinggi itu, para perajin kesulitan melakukan penjualan. Apalagi antara perajin tahu menjual dengan harga tidak seragam. Mestinya dengan harga kedelai Rp12.000, harga jual per papan yaitu Rp45.000 hingga Rp50.000.

Sementara itu, salah seorang perajin tahu Cibuntu Iniyani mengaku, kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak sebelum Ramadan. Saat ini, kisaran harga kedelai antara Rp10.700 hingga 12.000 per kg. Padahal pada kondisi normal harga kedelai sekitar Rp7.000 per kg.

“Sebelum naik harganya sekitar Rp7.000, dan sampai sekarang justru terus naik. Kami sangat kesulitan dengan harga seperti itu,” kata dia.

Menurut dia, tahu adalah makanan sehari hari dikonsumsi masyarakat. Namun, jika dijual terlalu mahal, maka daya beli masyarakat akan turun. Masyarakat akan beralih membeli koneksitas lainnya untuk tambahan menu makan.

Sementara, kata dia, beberapa perajin ada yang nekat menjual dengan harga murah, sehingga menjatuhkan perajin lainnya. Sementara keuntungan yang didapat sudah sangat kecil. Karena menaikkan harga Rp1.000 – 2.000 akan sangat dirasakan konsumen.

Dia berharap, pemerintah bisa segera turun tangan dan memberi solusi. Karena, untuk kedelai Indonesia masih mengandalkan importasi.